Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Sumatera Utara Safril menjelaskan bahwa kerusakan hutan mangrove di kecamatan Tanjungpura semakin parah.
"Kerusakan hutan mangrove Tanjungpura
memprihatinkan," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Langkat di Stabat, Selasa (12/11).
Safril
menjelaskan hasil kunjungannya ke lapangan ditemukan kerusakan hutan
mangrove di Dusun V Desa Bubun Kecamatan Tanjungpura.
"Sekitar 700 hektare hutan mangrove yang dirusak, dengan memakai kedok Koperasi Serba Usaha Awal Makmur," ujarnya.
Demikian
juga dengan kerusakan hutan mangrove yang terjadi di desa Tapak Kuda,
dimana adanya hutan KSDA yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa
sawit.
"Paluh-paluh ditutup, sehingga akses
nelayan untuk mencari ikan menjadi terganggu, sehingga pendapatan
nelayan sekarang ini terus semakin berkurang," terang Safril.
Untuk
itu, anggota legislator dari PDIP itu meminta aparat Polisi Kehutanan,
Polres Langkat, Satpol PP, segera menindak tegas, dan mengungkap siapa
pelaku dibalik perambahan hutan mangrove yang terjadi di kawasan
tersebut.
"Kehidupan nelayan semakin
memprihatinkian karena habitat ikan, udang, kepiting, kini punah
dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit," tegasnya.
Instansi
terkait harus bertindak tegas, jangan sampai aparat penegak hukum dan
pemerintah daerah melindungi mereka, karena sudah jelas-jelas
menyengsarakan kehidupan masyarakat pesisir pantai Tanjungpura.
Safril mengungkapkan, "kalau kita tidak bisa memberi jangan merusak dan menghancurkan mata pencaharian nelayan."
Kepala
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Langkat, Supandi Tarigan, menerangkan,
harus benar-benar melihat kelapangan sudah sejauh mana kerusakan yang
terjadi, sekaligus menindak oknum perambah, pengalihfungsian hutan
mangrove.
"Kalau Kadisnya tidak mampu,
diharapkan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, untuk segera meninjau yang
bersangkutan, agar nelayan tidak terus semakin sengsara, karena
kerusakan hutan mangrove, yang sekarang semakin memperihatinkan ini,"
tegas Safril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar