BLANG KEJEREN - Hingga hari ini, situasi di Kabupaten Gayo Lues masih mencekam. Kondisi itu terjadi sejak peristiwa pengrusakan Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan pembakaran empat kantor camat di kabupaten setempat pada Selasa (10/4) atau satu hari setelah pemungutan suara Pemilu Kada.
Massa pendukung pasangan calon Bupati Irmawan-Yudi Candara (calon perseorangan) dan pendukung Karim Cukup-Nurhayati Sahali (calon Perseorangan) mengamuk.
Mereka menuduh calon petahana Ibnu Hasyim (Calon dari Partai Golkar dan beberapa partai lain) yang kali ini berpasangan dengan Adam melakukan pelanggaran untuk meraih kemenangan.
Guna mengatasi kurusuhan susulan, ratusan aparat masih berjaga-jaga di setiap lokasi kantor pemerintah dan di seputar Kota Blang Kejeren, Ibukota Kabupaten Gayo Lues.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, aparat keamanan dari kesatuan Polri dan TNI siaga di berbagai lokasi penting di Gayo Lues. Mereka mengawasi pendopo bupati, kantor bupati, kantor KIP, kantor Panwaslu dan sejumlah kantor dinas.
Pusat keramaian dan pusat pasar Kota Blang Kejeren yang bisanya meriah kini tampak sepi. Aktivitas di ibukota kabupaten berjulukan Negeri
Seribu Bukit itu tidak seramai biasanya. Banyak aparat keamanan terlihat mondar mandir mengawasi kemungkinan demo susulan.
Untuk menghindari amuk masa, aparat keamanan juga mengawasi rumah rumah pejabat eselun dua atau setingkat kepala dinas. Apalagi masa menuduh ada beberapa pejabat tertentu yang ikut terlibat kecurangan proses Pemilu Kada atau berpihak kepada calon bupati petahana Ibnu Hasyim.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues, Muhammad Amru mengaku telah berkomunikasi dengan kelompok massa. Dia meminta massa jangan lagi melakukan aksi kekerasan. Menyangkut semua persolan Pemilu Kada akan diselesaikan dengan bijaksana.
Dari hasil negosiasi tersebut sekarang para demonstan telah membubarkan diri. Mereka sekarang menanti keputusan KIP dan Panwaslu stempat terkait permintaan Pemilu Kada di ulang.
"Ketua KIP dan Ketua Panwaslu sekarang telah ke Banda Aceh untuk berkoordinasi apakan Pemilu Kada Gayo Lues boleh di ulang sebagaimana tututan masa demontran," kata Muhmmad Amru.
Amru berharap masyarakat bisa menahan diri dan jangan mengulang aksi kerusuhan dan perusakan. Dia meminta Kapolri untuk melakukan pemantauan kondisi terkini di Gayo Lues.
Apalagi, masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan institusi pemerintah dan pihak keamanan yang ada di wilayah tugasnya itu. Pemerintah tingkat Provinsi Aceh diharapkan turun langsung ke Gayo Lues supaya jangan salah mengambil kebijakan terutama terkait permintaan Pemilu Kada ulang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar